pura-danau baratan

pura-danau baratan
pura

Minggu, 16 Januari 2011

Empat Hal yang Selalu Ada Di Rumah Orang Baik

Empat Hal yang Selalu Ada Di Rumah Orang Baik

Trnaani bhuurmirudakam
Wak caturti ca suunartaa
Etaanyapi sataan gehesu
Nocchidyante kadaacana.
(Manawa Dharmasastra. III.101)

Maksudnya: Di rumah tinggal orang yang baik akan senantiasa ada empat hal yaitu pepohonan, air yang jernih yang mengalir, ruang istirahat dan kata-kata yang sopan santun dan kesetiaan.

        RUMAH tinggal buka sekadar sebagai tempat berteduh saat panas dan saat ada hujan. Rumah tinggal itu adalah tempat mengembangkan konsep kehidupan yang seimbang baik lahir maupun batin. Karena itu harus diciptakan kondisi yang seimbang antara eksistensi alam lingkungan yang sejuk dan hubungan sosial yang harmonis sesama penghuni rumah tinggal sebagai pemujaan pada Tuhan. Konsep rumah tinggal yang idialnormatif itu ada dinyatakan dalam berbagai susastra Hindu.
        Sloka yang dikutip diatas menyatakan adanya empat unsur yang harus ada dalam setiap rumah tinggal orang baik. Empat unsur itu membentuk lingkungan alam yang sejuk dan lingkungan sosial yang harmonis dan dinamis dalam rumah tinggal tersebut. Konsep rumah tinggal yang demikian itu juga dinyatakan kembali dalam Sarasamuscaya 224. Tentang rumah tinggal yang didial itu amat sejalan dengan fungsi rumah tingga lyang ada dikalangan umat Hindu di Bali. Fungsi rumah tinggal bagi umat Hindu di Bali tergambarkan pada saat rumah tinggal itu di-pelaspas yaitu upacara untuk mengupacarai rumah tinggal tersebut secara ritual sakral.
         Puncak upacara melaspas umumnya disertai dengan menancapkan tiga jenis bentuk banten yang disebut ''Orti''. Tiga jenis banten Orti itu adalah Orti Temu, Orti Ancak dan Orti Bingin. Tiga Orti ini menggambarkan makna dari rumah tinggal tersebut. Orti Temu sebagai simbol yang melukiskan rumah tinggal itu setelah dipelaspas bukan merupakan rangkaian bahan-bahan bangunan yang bersifat sekala semata yang tak bernyawa, tetapi sudah ditemukan dengan kekuatan spiritual yang niskala dengan upacara yadnya yang sakral. Ini artinya rumah tinggal itu sudah hidup atau ''maurip'' secara keagamaan.
        Sedangkan Orti Ancak adalah lambang bahwa rumah tinggal itu sebagai tempat untuk mengembangkan kehidupan yang baik dan benar atau lambang ''kawerdian''. Kata werdhi artinya berkembang kearah yang semakin baik. Ini artinya rumah tinggal itu harus difungsikan sebagai sarana untuk mengembangkan kehidupan yang semakin baik, benar dan wajar mewujudkan tujuan hidup yang disebut Purusa Artha. Orti Bingin lambang ''kelanggengan''. Langgeng atau keabadian. Hidup itu banyak seginya. Hal yang tidak baik dan tidak benar wajib ditinggalkan. Tetapi hal yang baik dan benar wajib dijadikan dasar mengembangkan kehidupan yang baik dan benar atau werdhi sampai yang baik dan benar itu menjadi langgeng sebagai dasar kehidupan manusia yang tinggal dalam rumah tinggal tersebut.
        Sejalan dengan makna tiga Orti itu Sloka Manawa Dharmasastra III.101 diatas dan juga Sarasamuscaya 224 memberikan tuntunan tentang unsur yang seyogianya ada dan dikembangkan dalam rumah tinggal yaitu: yaitu adanya pepohonan yang berguna untuk makanan dan obat-obatan atau trna atau sam sam. Hal ini untuk memelihara kualitas oksigen yang selalu dihirup oleh mereka yang tinggal di rumah tinggal tersebut. Dalam Mantra Atharvaveda X.44.1 ada dinyatakan bahwa: Terdapat warna hijau pada daun tumbuh-tumbuhan (klorofil) yaitu unsur yang menyelamatkan hidup yang pada hijau daun. Ia ditutupi oleh tumbuh-tumbuhan berkhasiat obat dan makanan.
        Rumah tinggal itu hendaknya tidak dipenuhi oleh bangunan fisik saja. Betapapun sempitnya halaman hendaknya diusahakan ada pepohonan setidaknya pohon sejenis perdu yang ada manfaatnya sebagai bahan makanan, obat-obatan dan keindahan warna daun dan bunganya. Mungkin hal ini yang disebut adanya pasar hidup dan apotek hidup dalam pembinaan keluarga dewasa ini. Air jernih yang mengalir atau bhumi udaka disebut juga ''wwai hideng'' seyogianya juga ada dalam setiap pekarangan rumah tinggal. Air ini merupakan satu dari tiga Ratna Permata Bumi menurut Nitisastra XII.21. Dua Ratna Permata Bumi lainnya adalah anna atau tumbuhan bahan makanan dan obat-obatan dan subha sita yaitu kata-kata bijak yang dirumuskan dari Mantra Weda.
         Kata-kata bijak itulah yang wajib dijadikan dasar dan pedoman berperilaku dalam mengelola hidup bersama di rumah tinggal tersebut. Air adalah sumber alam yang amat menentukan perjalanan hidup semua mahluk di bumi ini, karena itu air itu disebut Ratna Permata Bumi. Dewasa ini cara mengolah aliran air di rumah tinggal agar terus mengalir sudah ada berbagai teknologi modern. Unsur yang ketiga yang wajib ada dalam rumah tinggal itu adalah tempat istirahat seperti kamar tidur, kamar keluarga dan juga ruang untuk terima tamu. Keberadaan ruangan inilah yang lebih diutamakan pada umumnya, karena itu memang kebutuhan yang paling mendasar dalam rumah tinggal itu.
        Namun demikian keberadaan tumbuh-tumbuhan dan air mengalir dan kata-kata bijak amat dipentingkan agar kamar atau ruangan itu menjadi berfungsi sebaik mungkin memberi kesehatan dan kesejukan bertempat tinggal di rumah tersebut. Unsur yang keempat seharusnya ada dalam setiap rumah tinggal adalah ''Ujar umanis'' dan ''Satya hitaawasaana'' atau disebut suunrtaa. Kata-kata manis dan kesetiaan dan kebenaran inilan menajadi norma utama yang jadi pegangan dalam rumah tinggal suatu keluarga. Dalam komunikasi di intern keluarga dalam rumah tinggal itu tidak ada ''ujar apergas'' atau kata-kata kasar, ujar ahala kata-kata jahat, ujar pisuna kata kata fitnah dan ujar mithya atau kata-kata bohong.
        Komunikasi senantiasa memberikan kesan kebenaran dan kejujuran atau satyahita wasana dalam keluarga tersebut. Unsur-unsur yang seyogianya ada dalam setiap rumah tinggal orang baik ini perlu kembali direnungkan untuk membangun suatu pemukiman yang sehat baik ditinjau dari sudut lingkungan alam maupun dari sudut lingkungan sosialnya. Dalam rumah tinggal yang ideal itulah akan tumbuh generasi penerus yang sehat lahir dan batin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar